MAKALAH TENTANG KEBUDAYAAN ISLAM
BAB
1
PENDAHULUAN
1.
1 LATAR BELAKANG
Islam
diketahui memiliki karakteristik yang khas di bandingkan dengan agam-agama
belumnya. Di era globalisasi ini, banyak masyarakat dan khususnya bagi para
pelajar yang acuh tak acuh dengan sejarah Negara, apalagi sejarah peradaban
Islam. Dewasa ini mereka hanya memandang sejarah sebagai dongeng yang
membosankan untuk di dengar. Padahal, sejarah peradaban Islam sangat penting
bagi kita semua.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Dari latar
belakang di atas maka dapat dirumuskan hal-hal sebagai berikut:
1.2.1
Bagaimana
konsep kebudayaan dalam Islam?
1.2.2
Apa
prinsip-prinsip kebudayaan Islam?
1.2.3
Bagaimana
nilai-nilai dalam budaya Islam?
1.3 TUJUAN
Setelah
mendiskusikan tema ini, kita dapat memperoleh beberapa tujuan sebagai berikut:
1.3.1
Mengetahui
konsep kebudaya dalam Islam.
1.3.2
Mengetahui
prinsip kebudayaan dalam Islam.
1.3.3
Mengetahui
nilai-nilai dalam kebudaya Islam.
1. 4
MANFAAT
1.4.1
Menumbuhkan
rasa cinta kepada kebudayaan Islam yang merupakan buah karya kaum muslimiin
masa lalu.
1.4.2
Membangun
kesadaran generasi muslim akan tanggung jawab terhadap kemajuan dunia islam.
1.4.3
Memberikan
pelajaran kepada generasi muslim dari setiap kejadian untuk mencontoh atau
meneladani dari perjuangan para tokoh di masa lalu guna perbaikan dari dalam
diri sendiri, masyarakat, lingkungan negerinya serta demi Islam pada masa yang
akan datang.
1.4.4
Memupuk
semangat dan motivasi untuk meningkatkan prestasi yang telah diraih umat
terdahulu.
1.4.5
Dapat
mengambil keputusan mengenai kebudayaan yang dapat kita laksanakan dalam
kehidupan sehari-hari.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 KONSEP KEBUDAYAAN DALAM ISLAM
Kebudayaan
berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari
buddhi (budi atau akal). Budi mempunyai arti akal, kelakuan, dan norma.
Sedangkan “daya” berarti hasil karya cipta manusia. Dengan demikian, kebudayaan
adalah semua hasil karya, karsa, dan cipta manusia di masyarakat. Istilah
“kebudayaan” sering dikaitkan dengan istilah “peradaban”. Perbedaannya:
kebudayaan lebih banyak diwujudkan dalam bidang seni, sastra, religi, dan
moral, sedangkan peradaban diwujudkan dalam bidang politik, ekonomi, dan
teknologi. Menurut terminologi, kebudayaan adalah himpunan segala usaha dan
daya upaya yang dikerjakan dengan menggunakan hasil pendapat budi, untuk
memperbaiki sesuatu tujuan dalam rangka mencapai kesempurnaan1. Di sisi lain,
kebudayaan dapat dikelompokkan kepada bidang-bidang antara lain: filsafat, ilmu
pengetahuan, kesenian, kaidah-kaidah budaya, bahasa, agama budaya, teknik,
ekonomi, politik, pendidikan dan lainnya2.
Sedangkan
pengertian Islam berasal dari bahasa arab yaitu “Aslama-Yuslimu-Islaman” yang
artinya selamat. Menurut istilah, Islam adalah agama samawi.
Kebudayaan
islam selalu terkait dengan nilai-nilai ilahiyah yang bersumber dari ajaran
kitab suci Qur’an dan hadits, sehingga dapat dipahami bahwa kebudayaan islam
itu adalah implementasi dari Qur’an dan Sunnah oleh umat islam dalam
kehidupannya baik dalam bentuk pemikiran, tingkah laku maupun karya untuk
kemaslahatan umat manusia dalam rangka mendekatkan diri (taqarub) kepada Allah
dalam mencari keridhoanNya.
2.2 PRINSIP KEBUDAYAAN ISLAM
Prinsip
dasar yang membedakan antara kebudayaan secara umum dengan kebudayaan islam
terletak pada sumber yang menjadi pijakannya. Kebudayaan secara umum merupakan
hasil produk manusia semata, sementara kebudayaan islam hasil produk manusia
yang prinsip dasarnya ditetapkan Allah dan Rasulnya di dalam Al-Qur’an dan
Sunnah.
Sendi
perumusan prinsip-prinsip kebudayaan islam antara lain:
1.
Sumber
segala sesuatu adalah Allah karena dari-Nya berasal semua ciptaan.
2.
Diembankan
amanah khalifah manusia.
3.
Manusia
diberi potensi yang lebih dari makhluk lainnya.
4.
Ditundukkan
ciptaan Allah yang lain kepada manusia baik tanah, air, angin, tumbuhan, dan
hewan.
5.
Dinyatakan
bahwa semua fasilitas dan amanah tersebut akan diminta pertanggungjawabannya
kelak.
Lima hal
pokok diatas secara eksplisit menjelaskan bahwa manusia diberi fasilitas dan
tanggung jawab untuk berbagai hal dalam kehidupan. Dengan adanya fasilitas dan
tanggung jawab itu, akan melahirkan berbagai ide dan muncul keinginan untuk
selalu berbuat dan berkarya. Pada puncaknya manusia akan menghasilkan sesuatu
yang disebut kebudayaan(DR. Nurcahaya, M.Ag 2013:182).
Untuk
menghasilkan kebudayaan islami diperlukan prinsip-prinsip antara lain:
1.
Dibangun
atas dasar nilai-nilai ilahiyah.
2.
Munculnya
sebagai pengembangan dan pemenuhan kebutuhan manusia.
3.
Sasaran
kebudayaan adalah kebahagiaan manusia, keseimbangan alam dan penghuninya.
4.
Pengembangan
ide, perbuatan, dan karya dituntut sesuai kemampuan maksimal manusia.
5.
Keseimbangan
individu dan social antara makhluk lain dengan alam merupakan cita tertinggi
dari kebudayaan.
2. 6
NILAI-NILAI ISLAM DALAM KEBUDAYA INDONESIA
Islam
masuk ke Indonesia lengkap dengan budayanya. Karena Islam masuk dan berkembang
dari negeri Arab, maka Islam yang masuk ke Indonesia tidak terlepas dari budaya
Arabnya. Pada awal-awal masuknya dakwah Islam ke Indonesia dirasakan sangat
sulit membedakan mana ajaran Islam dan mana budaya barat yang diturunkan Allah
SWT kepada Nabi Muhammad SAW sebagai petunjuk bagi manusia agar kehidupannya
membawa rahmat bagi seluruh alam.
Allah
menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan dia,
yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga
menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan
dia, yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Q. S. Ali Imran: 18, “kami tidak
mengutus engkau, Wahai Muhammad, melainkan sebagai rahmat bagi seluruh manusia”
(Q. S. AL-Anbiya: 107).
Sehingga
disimpulkan bahwa kebudayaan Islam adalah kejadian atau peristiwa masa lampau
yang berbentuk hasil karya, karsa, dan cipta umat Islam yang didasarkan kepada
sumber nilai-nilai Islam.
Allah
mengangkat Nabi Muhammad sebagai Rosul yaitu memberikan bimbingan kepada umat.
Manusia agar dalam mebengmbangkan kebudayaan tidak lepas dari nilai-nilai
ketuhanan. Sebagaimana sabdanya yang berarti, “sesungguhnya aku diutus Allah
untuk menyempurnakan akhlak.”
Dalam
perkembangannya kebudayaan Islam perlu dibimbing oleh wahyu dan aturan-aturan
yang mengikat agar tidak terperangkap pada ambisi yang bersumber dari nafsu
hewani sehingga akan merugikan dirinya sendiri.
Disini
Agama Islam berfungsi untuk membimbing manusia dalam mengembangkan akal budinya
sehingga menghasilkan kebudayaan yang beradab atau berperadaban Islam.
Sehubungan dengan hasil perkembangan kebudayaan yang dilandasi nilai-nilai
ketuhanan atau disebut sebagai peradaban Islam, maka fungsi agama disini
semakin jelas. Ketika perkembangan dan dinamika kehidupan umat manusia itu
sendiri mengalami kebekuan karena keterbatasan dalam memecahkan persoalannya
sendiri, disini sangat terasa akan perlunya suatu bimbingan wahyu Allah
mengangkat seorang Rasul dari jenis manusia karena yang akan menjadi sasaran
bimbingannya adalah umat manusia. Oleh sebab itu misi utama Muhammad diangkat
sebagai Rasul adalah menjadi Rahmat bagi seluruh umat manusia dan alam.
Mengawali tugas utamanya, Nabi
meletakkan dasar-dasar perkembangan Islam yang kemudian berkembang menjadi
peradaban Islam ketika dakwah Islam keluar dari jazirah Arab, kemudian tersebar
ke seluruh dunia, maka terjadilah suatu proses panjang dan rumit, yaitu
asimilasi budaya-budaya setempat dengan nilai-nilai Islam yang kemudian
melahirkan budaya Islam. Kebudayaan ini berkembang menjadi suatu peradaban yang
diakui kebenarannya secara universal. Masyarakat awam menyamakan antara
perilaku yang ditampilkan oleh orang Arab dengan perilaku ajaran Islam.
Seolah-olah apa yang dilakukan orang Arab tersebut mencerminkan ajaran Islam,
bahkan hingga kini budaya Arab masih melekat pada tradisi masyarakat Indonesia.
Dalam perkembangan dakwah Islam di Indonesia para da’i mendakwahkan ajaran
Islam melalui bahasa budaya, sebagaimana dilakukan oleh para wali di tanah
Jawa. Karena kehebatan para wali Allah dalam mengemas ajaran Islam dengan
budaya setempat sehingga masyarakat tidak sadar bahwa nilai-nilai Islam telah
masuk dan menjadi tradisi dalam kehidupan sehari-hari mereka. Lebih jauh lagi
bahwa nilai-nilai Islam sudah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari
kebudayaan mereka. Seperti dalam upacara-upacara, adab dan penggunaan bahasa
sehari-hari. Bahasa Arab AL-Quran sudah banyak masuk dalam bahasa daerah bahkan
kedalam bahasa Indonesia baku. Semua itu tanpa disadari bahwa apa yang
dilakukannya merupakan bagian dari ajaran Islam. “dan sesungguhnya kami telah
mengutus Musa dengan membawa ayat-ayat kami, (dan kami perintahkan kepadanya):
“keluarkanlah kaummu dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dan
ingatkanlah mereka kepada hari-hari Allah”. Sesungguhnya pada yang demikian itu
terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi setiap orang penyabar dan banyak
bersyukur” (Ibrahim: 5). “Abdullah bin Umar mengatakan bahwa kaum jahiliyah
biasa berpuasa pada hari-hari Asyura (10 Muharram) dan Rasulullah SAW beserta
kaum muslimin pun mempuasainya sebelum difardukan puasa Ramadhan. Ketika puasa
Ramadhan difardukan, Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Asyura itu satu di
antara hari-hari Allah. Siapa mau berpuasa silahkan, bagi yang tidak mau pun
tidak mengapa”. (H. R. Muslim).
Banyak
tradisi masyarakat Indonesia yang bernuansa Islami, biasanya tradisi tersebut
dilaksanakan untuk memperingatihari besar umat Islam, seperti misalnya perayaan
sekaten yang diselenggarakan untuk menyambut maulid Nabi, ada juga perayaan
yang dimaksudkan untuk memperingati perjuangan penyebaran ajaran Islam seperti
perayaan tabuik di Pariaman (Sumatera Barat) yang diselenggarakan pada tanggal
10 muharam.
BAB 3
PENUTUP
3. 1 KESIMPULAN
3.1.1
Islam
adalah agama yang diturunkan oleh Allah SWT dengan perantara wahyu yang di
berikan kepada Nabi Muhammad SAW untuk disebarkan untuk umat manusia dan
kebudayaan adalah semua hasil karya, rasa, dan cipta dan masyarakat.
3.1.2
Agama
merupakan sumber kebudayaan dengan kata lain kebudayaan bentuk nyata dari agama
Islam itu sendiri.
3.1.3
Budaya
hasil daya cipta manusia dengan menggunakan dan mengerahkan segenap potensi
yang dimilikinya dan pada pra Islam banyak yang mengandung atau berbau
keislaman.
3. 2
SARAN
3.2.1
Dengan
pemahaman di atas, kita dapat memulai untuk meletakkan Islam dalam kehidupan
keseharian kita. Kita pun dapat membangun kebudayaan Islam dengan landasan
konsep yang berasal dari Islam pula.
DAFTAR PUSTAKA
Gunawan
Sahrul. 2014. Makalah Tentang Kebudayaan
Islam,(Online),
(http://sahrul-media.blogspot.com/2014/05/makalah-tentang-kebudayaan-islam.html, diakses 15 September 2018)
KangKuk.
2012. Contoh Makalah Kebudayaan Islam,(Online),
(
http://disseminate01.blogspot.com/2012/12/contoh-makalah-kebudayaan-islam.html, diakses 15 September 2018)
bisa juga di download makalah kebudayaan islamnya di sini atau di sini
Label: karya ilmiah, makalah
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda