Makalah/Resume Peran Organisasi Kemahasiswaan Terhadap Masyarakat
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sikap masyarakat terhadap organisasi mahasiswa pada saat ini ada yang
menyikapinya dengan pandangan positif ada juga yang negatif. Di televisi
tentunya kita sering melihat banyak mahasiswa yang terlibat dalam tawuran dan
ada yang terlibat dalam kasus teroris.
Padahal mahasiswa pada saat ini merupakan harapan terbesar bagi masyarakat
menjadi penyambung lidah rakyat utamanya pembawa perubahan di masyarakat (Agen
social of cahange). Salah satu potensi, mahasiswa sebagai bagian dari kaum
muda dalam tatanan masyarakat yang berperan langsung dalam tiap
fenomena sosial, harus mampu mengimplementasikan kemampuan keilmuannya
dalam perubahan keumatan kearah yang lebih baik.
Peran mahasiswa dalam setiap perubahan tatanan kenegaraan selama
ini sudah menjadi jargon dan pilar utama terjaminnya sebuah tatanan kenegaraan
yang demokratis. Dan semua itu tak terlepas dari Dunia Organisasi
Mahasiswa yang merupakan sebuah alur dalam pembelajaran diri dan wadah pendewasaan.
Selain berfungsi sebagai pembelajaran diri, organisasi mahasiswa merupakan
wahana bagi mahasiswa berempati dengan situasi yang terjadi di masyarakat. Negara
berkembang layaknya Indonesia, banyak dihadapkan masalah-masalah sosial
terutama menyangkut kesenjangan ekonomi, kecurangan, ketidakadilan, dan
ketidakstabilan politik. Organisasi mahasiswa bersinggungan langsung
dengan persoalan-persoalan ini, sehingga menemukan solusi atas apa yang
terjadi.
1.2. Tujuan Penulisan
Makalah ini dibuat dengan maksud untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar-Dasar
Ilmu Manajemen dan sebagai bahan bacaan untuk memperluas ilmu pengetahuan dan
pemehaman terhadap masyarakat dalam menyikapi organisasi kemahasiswaan.
1.3. Rumusan Masalah
Pembahasan saya akan
merujuk pada masalah –masalah berikut :
a. Apa yang dimaksud
organisasi mahasiswa ?
b. Bagaimana fungsi dan
peran organisasi mahasiswa ?
c. Bagaimana paradigma
masyarakat terhadap organisasi kemahasiswaan ?
1.4. Metode Penulisan
Metode penulisan yang saya gunakan dalam meyusun makalah ini menggunakan
metode observasi dan kepustakaan.
Cara – cara yang digunakan dalam metode ini adalah study pustaka. Dalam
metode ini penulis membaca buku dan situs internet yang berkaitan dengan penulisan
makalah ini,
BAB II
PEMBAHASAN
A. Organisasi Mahasiswa
Dunia Organisasi Mahasiswa merupakan sebuah alur dalam pembelajaran diri
dan wadah pendewasaan. Selain berfungsi sebagai pembelajaran diri, organisasi
mahasiswa merupakan wahana bagi mahasiswa berempati dengan situasi yang terjadi
di masyarakat. Negara berkembang layaknya Indonesia, banyak dihadapkan
masalah-masalah sosial terutama menyangkut kesenjangan ekonomi, kecurangan,
ketidakadilan, dan ketidakstabilan politik. Pada dasarnya Organisasi mahasiswa
adalah sebuah wadah berkumpulnya mahasiswa demi mencapai tujuan bersama.
Fasilitas-fasilitas yang diberikan pihak kampus seyogyanya bisa
dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk menempa kepekaan mereka. Aktif di ormawa
seperti BEM, BLM, UKM dll akan mendekatkan mahasiswa kepada tingkat riil
kepekaan kondisi masyarakat. Dengan demikian, akan ada bekal khusus ketika
seorang mahasiswa lulus dari pendidikan kampus.
Disamping untuk melatih dan mengajarkan diri mahasiswa untuk menjadi mahluk
sosial yang peka terhadap lingkungan disekitarnya organisasi juga menjadikan
mahasiswa yang mandiri dan lebih disiplin lagi. Mahasiswa yang aktif
berorganisasi secara konsisten semata – mata memiliki pemahan bahwa organisasi
kemahasiswaan merupakan sebuah sarana yang efektif dalam mengkader dirinya
sendiri untuk ke depan. Mempunyai keyakinan pandangan bahwa kampus merupakan
tempat menimba ilmu yang tidak terbatas hanya kepada pelajaran semata.
Dengan bergabung aktif dalam organisasi kemahasiswaan yang bersifat intra
ataupun ekstra kampus berefek kepada perubahan yang signifikan terhadap
wawasan, cara berfikir, pengetahuan dan ilmu – ilmu sosialisasi, kepemimpinan
serta manajemen kepemimpinan yang notabene tidak diajarkan dalam
kurikulum normatif Perguruan Tinggi.
B. Fungsi Dan Peran Organisasi Mahasiswa
Ketika melihat korelasi hubungan mahasiswa dengan masyarakat pada saat
sekarang dengan kondisi dulu pada zaman pra kemerdekaan, akan terasa ada nuansa
yang jauh berbeda. Jika dulu, mahasiswa melalui organisasi di kampus, baik itu
intra maupun ekstra universitas, tidak melihat perjuangan perubahan sosial
hanya sebatas dunia kampus saja. Mereka rela turun gunung untuk membantu
memberi pendidikan kemasyarakat, baik itu melalui forum-forum diskusi maupun mimbar
bebas di alun – alun desa / kota. Ada hubungan yang bisa dikatakan
mesra antara mahasiswa dan masyarakat pada saat itu.
Namun sekarang, kita bisa sama-sama melihat orientasi perjuangan dan
pergerakan organisasi mahasiswa malah cenderung kampus oriented.
Sangat jarang kegiatan – kegiatan bersama masyarakat dilakukan.Kalau pun ada,
hanya pada saat – saat Praktik Kerja Lapangan (PKL) atau pun Kuliah
Kerja Nyata (KKN).
Dunia mahasiswa hari ini adalah bagaimana caranya menyelamatkan diri masing
– masing dengan cara secepatnya menyelesaikan studi dan bekerja. Seolah-olah
tugas kemasyarakatan hanyalah tugas pemerintah dan Lembaga Swadaya Masyarakat
(LSM) saja. Ini adalah bentuk pergeseran paradigma yang semakin menambah
dalam gapantara dunia ilmu pengetahuan dan masyarakat. Dari kaca
mata idealnya, hubungan organisasi mahasiswa dan masyarakat adalah hubungan
saling membutuhkan dan mengembangkan.Ilmu pengetahuan yang diproduksi di kampus
seyogyanya ditransformasikan kekehidupan bermasyarakat. Organisasi mahasiswa
tidak boleh alpa dalam mengadvokasi masyarakat baik itu yang berada dalam
lingkungan sekitar kampus maupun secara umum.
Dalam menjalankan amanah sebagai agent of change ,
organisasi mahasiswa sangat dibutuhkan peran strategisnya dalam membantu masyarakat.
Hal ini di karenakan ada beberapa potensi dan kekuatan dalam
sebuah organisasi :
·
Pertama, organisasi mahasiswa memiliki potensi untuk menggerakkan massa yang cukup
rill.
·
Kedua, memiliki legitimasi sebagai representasi universitas untuk melakukan sesuatu
kegiatan.
·
Ketiga, organisasi mahasiswa memiliki kader-kader yang mumpuni dan cenderung
lebih berkomitmen untuk aktif membangun masyarakat.
Sejatinya mahasiswa melalui wadah organisasi kemahasiswaan tidak menjadi
menara gading yang angkuh di tengah sulit nyakon
disimasyarakat. Teori - teori yang diperoleh di kampus tidak akan
menemukan esensinya jika tidak diterapkan di masyarakat. Untuk itu, organisasi
mahasiswa sudah waktunya kembali ke khittahnya sebagai pengayom dan selalu
hadir di masyarakat. Dan
melaksanakan fungsinya sebagai social control termasuk
terhadap kebijakan menindas. Mahasiswa dalam hal ini sudah menunjukkan diri
sebagai salah satu potensi yang dapat diandalkan dalam upaya menuju tatanan
masyarakat yang berkeadilan.Dan distribusinya baik secara kualitas maupun
kuantitas dalam segala aspek kehidupan sosial sudah semestinya diperhitungkan.
Bentuk keberhasilan dalam mewujudkan sebuah tatanan masyarakat berkeadaban
di Indonesia adalah dengan semakin kecilnya angka kemiskinan, pengangguran,
kriminalitas, peningkatan taraf ekonomi dan pendidikan, dan lain sebagainya.
Namun, itu semua hanya akan menjadi mimpi belaka manakala semua konsep-konsep
yang dibangun dan berbasis kerakyatan tersebut tidak dibarengi dengan strategi
yang matang dan jitu ke arah tujuan tersebut. Dan
maksimalisasi fungsi mahasiswa dan kaum muda dalam tiap laju demokratisasi
merupakan salah satu pilar utama yang perlu diperhatikan.
Sekali lagi, peran mahasiswa sebagai bagian dari masyarakat sosial
ditunggu. Diharapkan mahasiswa mampu memainkan peran yang strategis.
C. Paradigma Masyarakat Terhadap Organisasi Kemahasiswaan.
Pandangan masyarakat terhadap organisasi kemahasiswaan pada saat ini
mungkin sudah sedikit jauh berbeda dengan masyarakat pada zaman pra
kemerdekaan, jika dulu para mahasiswa bersama organisasinya turun kelapangan
melakukan aksi demonstrasi untuk kepentingan rakyat. Melalui gerakan
mahasiswa 1966 dan 1998, telah terbukti bahwa mahasiswa melalui organisasinya
baik yang bersifat internal kampus maupun eksternal kampus mempunyai bargaing
position tersendiri yang ikut serta dalam menentukan maju atau mundurnya negara
dan bangsa. Pada tahun 1966, kita mengenal adanya DM UGM ( Dewan Mahasiswa
Univ. Gadjah Mada ), DEMA ITB ( Dewan Mahasiswa Institut Teknologi Bandung ),
dan Senat–senat Mahasiswa lainnya. Organisasi–organisasi tersebut akhirnya
melebur menjadi satu menjadi SAYA ( Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia ) yang
lahir dari gagasan mahasiswa Univ. Indonesia. SAYA merupakan suatu bentuk
representasi mahasiswa Indonesia dalam menyuarakan protes terhadap
ketidakadilan yang dilakukan oleh rezim Soekarno yang menjadi pemerintah pada
saat itu. Kita mengenal protes tersebut sebagai TRITURA ( Tiga Tuntutan Rakyat
). Pada tahun 1998, Organisasi mahasiswa pun bangkit kembali dalam menanggapi
persoalan bangsa yang berupa jatuhnya perekonomian negara dan timbulnya krisis multidimensi
yang disebabkan oleh rezim Soeharto yang telah berkuasa selama 32 tahun. Sekali
lagi organisasi mahasiswa menunjukkan posisinya yang tak tergoyahkan sebagai
pejuang bangsa yang selalu siap memperjuangkan tidak hanya aspirasi mahasiswa
saja tetapi juga tetapi juga amanat penderitaan rakyat.
Tapi sekarang relitas dilapangan sungguh jauh berbeda, para pemuda
banyak melakukan aksi demonstrasi yang didasari oleh kepentingan elit politik,
mereka melakukan tawuran dan bahkan ada yang mengatasnamakan agama dengan
menjadi anggota teroris. Aksi-aksi mahasiswa terkesan kehilangancomon
enemy (musuh bersama).Solidaritas gerakan mahasiswa semakin mencair ke
dalam ke-akuan masing-masing. Kampusku, organisasiku,
idiologiku, dan keaku-akuan yang lain. Meskipun tidak bisa dipungkiri masih ada
beberapa organisasi yang tetap konsisten menjadi corong kepentingan rakyat
dengan tetap melakukan aksi-aski turun ke jalan.
Ironisnya, mencairnya gerakan mahasiwa ke dalam internal kampus tidak
menjadikan organisasi mahasiswa dapat tumbuh dan berkembang menjadi
kekuatan social society dan memiliki bargaining
posisioning dalam mensikapi kebijakan-kebijakan biokrasi kampus dan
mengakomodir aspirasi dan menjadi juru bicara mahasiswa. Kondisi semacam ini
semakin diperparah lagi dengan tingkah pola segelintir Mahasiswa yang
meng-klaim dirinya sebagai “aktivis kampus” yang justru menjurus kepada
pembenaran atas kecendrungan analisa negatif sebagai Mahasiswa lainnya
tersebut. Bahkan, sebagian di antaranya cendrung “arogan”, merasa paling
intelek dengan tidak menghiraukan keberadaan lingkungan sekitarnya.
“Aktivis Kampus” seperti ini kerap berbicara soal Demokrasi, tapi di saat
itu juga cendrung “Otoriter”, memaksakan kehendak dan tidak bisa menerima
perbedaan dan pendapat yang lain. Membahas “revolusi”, tapi tidak diimbangi
dengn revolusi akhlak dalam dirinya yang masih jauh dari
nilai-nilaifitri.Berdebat tentang Konsep Ketuhanan namun tak nampak
“sifat-sifat” Tuhan dalam dirinya, seperti rahman, Rahim.Maka kalau
kondisi ini terus dibiarkan, maka tidaklah heran organisasi mahasiswa mengalami
degradasi dan deteroiorasi dalam skala aksi maupun subtansi.Dan hal inilah yang
pada akhirnya menyebabkan kaderisasi menurun drastis baik kualitas maupun
kuantitas.
Melihat begitu banyak peristiwa yang terjadi pada saat ini masyarakat
menjadi takut dan kuwatir akan kegiatan organisasi mahasiswa, dan karena itulah
tidak banyak diantara mereka yang tidak mengizinkan putra – putri mereka untuk
terlibat dalam kegiatan organisasi kemahasiswaan. Mereka hanya melihat nilai
negativnya saja tanpa mau melihat nilai fositinya dulu.
Lantas bagaimana cara merubah pandangan negativ masyarakat terhadap
organisasi mahasiswa pada saat ini ?
Ada beberapa hal yang
dapat kita lakukan :
a. Jangan lagi ada aksi demo yang sering
membuat bentrokan dengan aparat keamanan, ada pilihan lain yang
menurut pandangan saya lebih mengena dan lebih santun dan meminimalisir
terjadinya bentok fisik dengan aparat keamanan sehingga tidak terjadi
kericuhan, tidak lain dan tidak bukan adalah dengan cara membudayakan dan
mengembangkan kegiatan intelektual nenulis.Dengan menulis
kita bisa menuangkan beberapa gagasan dan bisa di baca oleh semua kalangan dari
kuli pasar sampai kuli intelek di dalam kelas.
b. Organisasi mahasiswa harus lebih
meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat dengan menghadapkan langsung pada
persoalan – persoalan kerakyatan.
c. Supaya berjalan seimbang fungsi
unversiti sebagai fungsi masyarakat harus dilaksanakan tidak hanya terbatas
pada simbol, tetapi benar – benar real dalam aplikasinya.
Mengembalikan suatu kepercayaan sangatlah susah tapi ada pepatah yang
mengatakan bahwa “ bersusah – susah dahulu, bersenang – senang kemudian “ pada
dasarnya dibutuhkan usaha dalam mencapai satu tujuan dan untuk merubah satu hal
besar ada baiknya kita mulai dari hal yang kecil dulu.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Organisasi Mahasiswa merupakan sebuah alur dalam pembelajaran diri dan
wadah pendewasaan. Selain berfungsi sebagai pembelajaran diri, organisasi
mahasiswa merupakan wahana bagi mahasiswa berempati dengan situasi yang terjadi
di masyarakat yang banyak dihadapkan masalah-masalah sosial terutama menyangkut
kesenjangan ekonomi, kecurangan, ketidakadilan, dan ketidakstabilan
politik. Pada dasarnya Organisasi mahasiswa adalah sebuah wadah
berkumpulnya mahasiswa demi mencapai tujuan bersama.
Peran mahasiswa dalam setiap perubahan tatanan kenegaraan selama
ini sudah menjadi jargon dan pilar utama terjaminnya sebuah tatanan kenegaraan
yang demokratis. Dan semua itu tak terlepas dari Dunia Organisasi
Mahasiswa yang merupakan sebuah alur dalam pembelajaran diri dan wadah
pendewasaan. Selain berfungsi sebagai pembelajaran diri, organisasi mahasiswa
merupakan wahana bagi mahasiswa berempati dengan situasi yang terjadi di
masyarakat.
Pandangan masyarakat terhadap organisasi kemahasiswaan pada saat ini
mungkin sudah sedikit jauh berbeda dengan masyarakat pada zaman pra
kemerdekaan, jika dulu para mahasiswa bersama organisasinya turun kelapangan
melakukan aksi demonstrasi untuk kepentingan rakyat.Melalui gerakan mahasiswa
1966 dan 1998, telah terbukti bahwa mahasiswa melalui organisasinya baik yang
bersifat internal kampus maupun eksternal kampus mempunyai bargaing position
tersendiri yang ikut serta dalam menentukan maju atau mundurnya negara dan
bangsa. Tapi sekarang relitas dilapangan sungguh jauh berbeda, para pemuda
banyak melakukan aksi demonstrasi yang didasari oleh kepentingan elit politik,
mereka melakukan tawuran dan bahkan ada yang mengatasnamakan agama dengan
menjadi anggota teroris.
Melihat begitu banyak peristiwa yang terjadi pada saat ini masyarakat
menjadi takut dan kuwatir akan kegiatan organisasi mahasiswa, dan karena itulah
tidak banyak diantara mereka yang tidak mengizinkan putra – putri mereka untuk
terlibat dalam kegiatan organisasi kemahasiswaan. Mereka hanya melihat nilai
negativnya saja tanpa mau melihat nilai fositinya dulu.
2. Saran
Untuk mengembalikan merubah pandangan negatif masyarakat
terhadap organisasi kemahasiswaan sebaiknya mahasiswa melakukan
beberapa langkah – langkah :
1.
Melakukan evaluasi diri
dengan mengkaji lebih dalam lagi tentang Tri Darma Perguruan Tinggi.
2.
Organisasi mahasiswa harus lebih
meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat dengan menghadapkan langsung pada
persoalan – persoalan kerakyatan.
3.
Jangan lagi ada aksi demo yang sering
membuat bentrokan dengan aparat keamanan, ada pilihan lain yang
menurut pandangan saya lebih mengena dan lebih santun dan meminimalisir
terjadinya bentok fisik dengan aparat keamanan sehingga tidak terjadi
kericuhan, tidak lain dan tidak bukan adalah dengan cara membudayakan dan
mengembangkan kegiatan intelektual nenulis.
DAFTAR PUSTAKA
http://intelektualmoeda.blogspot.com/2011/11/pentingnya-organisasi-bagi-mahasiswa.html
http://www.binuscareer.com
http://tkampus.blogspot.com/2012/04/pentingnya-organisasi-bagi-mahasiswa.html
http://zaldym.wordpress.com/2010/07/13/peran-dan-fungsi-organisasi-mahasiswa/
sumber:http://windidwifirlyani.blogspot.com/2011/09/organisasi-dan-metode.html
sumber:http://windidwifirlyani.blogspot.com/2011/09/organisasi-dan-metode.html
http://httparc.blogspot.com/2012/03/posisi-peran-fungsi-dan-kontribusi.html
Label: karya ilmiah, makalah, perkuliahan
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda