Rabu, 04 April 2018

MAKALAH TENTANG KEBUDAYAAN ISLAM



BAB 1
PENDAHULUAN

1. 1  LATAR BELAKANG
Islam diketahui memiliki karakteristik yang khas di bandingkan dengan agam-agama belumnya. Di era globalisasi ini, banyak masyarakat dan khususnya bagi para pelajar yang acuh tak acuh dengan sejarah Negara, apalagi sejarah peradaban Islam. Dewasa ini mereka hanya memandang sejarah sebagai dongeng yang membosankan untuk di dengar. Padahal, sejarah peradaban Islam sangat penting bagi kita semua.

1.2  RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang di atas maka dapat dirumuskan hal-hal sebagai berikut:
1.2.1        Bagaimana konsep kebudayaan dalam Islam?
1.2.2        Apa prinsip-prinsip kebudayaan Islam?
1.2.3        Bagaimana nilai-nilai dalam budaya Islam?

1.3  TUJUAN
 Setelah mendiskusikan tema ini, kita dapat memperoleh beberapa tujuan sebagai berikut:
1.3.1        Mengetahui konsep kebudaya dalam Islam.
1.3.2        Mengetahui prinsip kebudayaan dalam Islam.
1.3.3        Mengetahui nilai-nilai dalam kebudaya Islam.
                  
1. 4 MANFAAT
1.4.1        Menumbuhkan rasa cinta kepada kebudayaan Islam yang merupakan buah karya kaum muslimiin masa lalu.  
1.4.2        Membangun kesadaran generasi muslim akan tanggung jawab terhadap kemajuan dunia islam.
1.4.3        Memberikan pelajaran kepada generasi muslim dari setiap kejadian untuk mencontoh atau meneladani dari perjuangan para tokoh di masa lalu guna perbaikan dari dalam diri sendiri, masyarakat, lingkungan negerinya serta demi Islam pada masa yang akan datang.
1.4.4        Memupuk semangat dan motivasi untuk meningkatkan prestasi yang telah diraih umat terdahulu.
1.4.5        Dapat mengambil keputusan mengenai kebudayaan yang dapat kita laksanakan dalam kehidupan sehari-hari.












BAB 2
PEMBAHASAN

2.1  KONSEP KEBUDAYAAN DALAM ISLAM
Kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal). Budi mempunyai arti akal, kelakuan, dan norma. Sedangkan “daya” berarti hasil karya cipta manusia. Dengan demikian, kebudayaan adalah semua hasil karya, karsa, dan cipta manusia di masyarakat. Istilah “kebudayaan” sering dikaitkan dengan istilah “peradaban”. Perbedaannya: kebudayaan lebih banyak diwujudkan dalam bidang seni, sastra, religi, dan moral, sedangkan peradaban diwujudkan dalam bidang politik, ekonomi, dan teknologi. Menurut terminologi, kebudayaan adalah himpunan segala usaha dan daya upaya yang dikerjakan dengan menggunakan hasil pendapat budi, untuk memperbaiki sesuatu tujuan dalam rangka mencapai kesempurnaan1. Di sisi lain, kebudayaan dapat dikelompokkan kepada bidang-bidang antara lain: filsafat, ilmu pengetahuan, kesenian, kaidah-kaidah budaya, bahasa, agama budaya, teknik, ekonomi, politik, pendidikan dan lainnya2.
Sedangkan pengertian Islam berasal dari bahasa arab yaitu “Aslama-Yuslimu-Islaman” yang artinya selamat. Menurut istilah, Islam adalah agama samawi.
Kebudayaan islam selalu terkait dengan nilai-nilai ilahiyah yang bersumber dari ajaran kitab suci Qur’an dan hadits, sehingga dapat dipahami bahwa kebudayaan islam itu adalah implementasi dari Qur’an dan Sunnah oleh umat islam dalam kehidupannya baik dalam bentuk pemikiran, tingkah laku maupun karya untuk kemaslahatan umat manusia dalam rangka mendekatkan diri (taqarub) kepada Allah dalam mencari keridhoanNya.

2.2  PRINSIP KEBUDAYAAN ISLAM
Prinsip dasar yang membedakan antara kebudayaan secara umum dengan kebudayaan islam terletak pada sumber yang menjadi pijakannya. Kebudayaan secara umum merupakan hasil produk manusia semata, sementara kebudayaan islam hasil produk manusia yang prinsip dasarnya ditetapkan Allah dan Rasulnya di dalam Al-Qur’an dan Sunnah.
Sendi perumusan prinsip-prinsip kebudayaan islam antara lain:
1.      Sumber segala sesuatu adalah Allah karena dari-Nya berasal semua ciptaan.
2.      Diembankan amanah khalifah manusia.
3.      Manusia diberi potensi yang lebih dari makhluk lainnya.
4.      Ditundukkan ciptaan Allah yang lain kepada manusia baik tanah, air, angin, tumbuhan, dan hewan.
5.      Dinyatakan bahwa semua fasilitas dan amanah tersebut akan diminta pertanggungjawabannya kelak.

Lima hal pokok diatas secara eksplisit menjelaskan bahwa manusia diberi fasilitas dan tanggung jawab untuk berbagai hal dalam kehidupan. Dengan adanya fasilitas dan tanggung jawab itu, akan melahirkan berbagai ide dan muncul keinginan untuk selalu berbuat dan berkarya. Pada puncaknya manusia akan menghasilkan sesuatu yang disebut kebudayaan(DR. Nurcahaya, M.Ag 2013:182).
Untuk menghasilkan kebudayaan islami diperlukan prinsip-prinsip antara lain:
1.      Dibangun atas dasar nilai-nilai ilahiyah.
2.      Munculnya sebagai pengembangan dan pemenuhan kebutuhan manusia.
3.      Sasaran kebudayaan adalah kebahagiaan manusia, keseimbangan alam dan penghuninya.
4.      Pengembangan ide, perbuatan, dan karya dituntut sesuai kemampuan maksimal manusia.
5.      Keseimbangan individu dan social antara makhluk lain dengan alam merupakan cita tertinggi dari kebudayaan.

2. 6 NILAI-NILAI ISLAM DALAM KEBUDAYA INDONESIA
Islam masuk ke Indonesia lengkap dengan budayanya. Karena Islam masuk dan berkembang dari negeri Arab, maka Islam yang masuk ke Indonesia tidak terlepas dari budaya Arabnya. Pada awal-awal masuknya dakwah Islam ke Indonesia dirasakan sangat sulit membedakan mana ajaran Islam dan mana budaya barat yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW sebagai petunjuk bagi manusia agar kehidupannya membawa rahmat bagi seluruh alam.
Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan dia, yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan dia, yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Q. S. Ali Imran: 18, “kami tidak mengutus engkau, Wahai Muhammad, melainkan sebagai rahmat bagi seluruh manusia” (Q. S. AL-Anbiya: 107).
Sehingga disimpulkan bahwa kebudayaan Islam adalah kejadian atau peristiwa masa lampau yang berbentuk hasil karya, karsa, dan cipta umat Islam yang didasarkan kepada sumber nilai-nilai Islam.
Allah mengangkat Nabi Muhammad sebagai Rosul yaitu memberikan bimbingan kepada umat. Manusia agar dalam mebengmbangkan kebudayaan tidak lepas dari nilai-nilai ketuhanan. Sebagaimana sabdanya yang berarti, “sesungguhnya aku diutus Allah untuk menyempurnakan akhlak.”
Dalam perkembangannya kebudayaan Islam perlu dibimbing oleh wahyu dan aturan-aturan yang mengikat agar tidak terperangkap pada ambisi yang bersumber dari nafsu hewani sehingga akan merugikan dirinya sendiri.
Disini Agama Islam berfungsi untuk membimbing manusia dalam mengembangkan akal budinya sehingga menghasilkan kebudayaan yang beradab atau berperadaban Islam. Sehubungan dengan hasil perkembangan kebudayaan yang dilandasi nilai-nilai ketuhanan atau disebut sebagai peradaban Islam, maka fungsi agama disini semakin jelas. Ketika perkembangan dan dinamika kehidupan umat manusia itu sendiri mengalami kebekuan karena keterbatasan dalam memecahkan persoalannya sendiri, disini sangat terasa akan perlunya suatu bimbingan wahyu Allah mengangkat seorang Rasul dari jenis manusia karena yang akan menjadi sasaran bimbingannya adalah umat manusia. Oleh sebab itu misi utama Muhammad diangkat sebagai Rasul adalah menjadi Rahmat bagi seluruh umat manusia dan alam.
Mengawali tugas utamanya, Nabi meletakkan dasar-dasar perkembangan Islam yang kemudian berkembang menjadi peradaban Islam ketika dakwah Islam keluar dari jazirah Arab, kemudian tersebar ke seluruh dunia, maka terjadilah suatu proses panjang dan rumit, yaitu asimilasi budaya-budaya setempat dengan nilai-nilai Islam yang kemudian melahirkan budaya Islam. Kebudayaan ini berkembang menjadi suatu peradaban yang diakui kebenarannya secara universal. Masyarakat awam menyamakan antara perilaku yang ditampilkan oleh orang Arab dengan perilaku ajaran Islam. Seolah-olah apa yang dilakukan orang Arab tersebut mencerminkan ajaran Islam, bahkan hingga kini budaya Arab masih melekat pada tradisi masyarakat Indonesia. Dalam perkembangan dakwah Islam di Indonesia para da’i mendakwahkan ajaran Islam melalui bahasa budaya, sebagaimana dilakukan oleh para wali di tanah Jawa. Karena kehebatan para wali Allah dalam mengemas ajaran Islam dengan budaya setempat sehingga masyarakat tidak sadar bahwa nilai-nilai Islam telah masuk dan menjadi tradisi dalam kehidupan sehari-hari mereka. Lebih jauh lagi bahwa nilai-nilai Islam sudah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kebudayaan mereka. Seperti dalam upacara-upacara, adab dan penggunaan bahasa sehari-hari. Bahasa Arab AL-Quran sudah banyak masuk dalam bahasa daerah bahkan kedalam bahasa Indonesia baku. Semua itu tanpa disadari bahwa apa yang dilakukannya merupakan bagian dari ajaran Islam. “dan sesungguhnya kami telah mengutus Musa dengan membawa ayat-ayat kami, (dan kami perintahkan kepadanya): “keluarkanlah kaummu dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dan ingatkanlah mereka kepada hari-hari Allah”. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi setiap orang penyabar dan banyak bersyukur” (Ibrahim: 5). “Abdullah bin Umar mengatakan bahwa kaum jahiliyah biasa berpuasa pada hari-hari Asyura (10 Muharram) dan Rasulullah SAW beserta kaum muslimin pun mempuasainya sebelum difardukan puasa Ramadhan. Ketika puasa Ramadhan difardukan, Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Asyura itu satu di antara hari-hari Allah. Siapa mau berpuasa silahkan, bagi yang tidak mau pun tidak mengapa”. (H. R. Muslim).
Banyak tradisi masyarakat Indonesia yang bernuansa Islami, biasanya tradisi tersebut dilaksanakan untuk memperingatihari besar umat Islam, seperti misalnya perayaan sekaten yang diselenggarakan untuk menyambut maulid Nabi, ada juga perayaan yang dimaksudkan untuk memperingati perjuangan penyebaran ajaran Islam seperti perayaan tabuik di Pariaman (Sumatera Barat) yang diselenggarakan pada tanggal 10 muharam.























BAB 3
PENUTUP

 3. 1 KESIMPULAN
3.1.1        Islam adalah agama yang diturunkan oleh Allah SWT dengan perantara wahyu yang di berikan kepada Nabi Muhammad SAW untuk disebarkan untuk umat manusia dan kebudayaan adalah semua hasil karya, rasa, dan cipta dan masyarakat.
3.1.2        Agama merupakan sumber kebudayaan dengan kata lain kebudayaan bentuk nyata dari agama Islam itu sendiri.
3.1.3        Budaya hasil daya cipta manusia dengan menggunakan dan mengerahkan segenap potensi yang dimilikinya dan pada pra Islam banyak yang mengandung atau berbau keislaman.

3. 2 SARAN
3.2.1        Dengan pemahaman di atas, kita dapat memulai untuk meletakkan Islam dalam kehidupan keseharian kita. Kita pun dapat membangun kebudayaan Islam dengan landasan konsep yang berasal dari Islam pula.


























DAFTAR PUSTAKA

Gunawan Sahrul. 2014. Makalah Tentang Kebudayaan Islam,(Online),
KangKuk. 2012. Contoh Makalah Kebudayaan Islam,(Online),







bisa juga di download makalah kebudayaan islamnya di sini atau di sini

Label: ,